POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluhuran subyek yang akan diteliti.
Apapun dapat dijadikan sebagai populasi asalkan diberi
batasan yang membatasi dalam suatu
lingkup yang sama atau homogen.
Sampel adalah sebagian
dari subyek dalam populasi yang akan diteliti, mewakili populasinya. Sampel harus bersifat sama atau homogen.
Bagian dari populasi yang telah dijadikan sampel,
tidak boleh menjadi responden kembali dalam penelitian.
Contoh :
Peneliltian : Pengaruh motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa jurusan Akuntansi angkatan tahun 2012/2013 di UNJ.
Terdapat 2 Populasi :
Populasi A : Mahasiswa UNJ jurusan akuntansi tahun
2012/2013
Populasi B : Mahasiswa UI jurusan akuntansi tahun
2012/2012
Dari 2 populasi yang disediakan, populasi yang akan
dipakai untuk penelitian adalah populasi
mahasiswa UNJ jurusan akuntansi tahun 2012/2013 (populasi A). Sampel untuk
penelitian juga diambil dari populasi A. Untuk menentukannya menggunakan logika, karena yang akan diteliti adalah
mahasiswa jruusan akuntansi angkatan tahun 2012/2013 di UNJ maka populasi yang
dipakai adalah populasi A.
Teknik Sampling
Teknik
Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk
menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian. Teknik sampling
pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan
non probability sampling.
I) Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik
sampling yang memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini terdiri dari:
1. Simple random sampling
Simple random sampling adalah cara
pengambilan sampel yang langsung dilakukan dengan acak tanpa melihat strata.
2. Proportionate stratified random
sampling
Proportionate Stratified Random Sampling. dapat
dilakukan apabila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proposional.
3. Disproportionate Stratified Random Sampling
Disproporsional stratified random sampling adalah
teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified random
sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun, ketidakproporsionalan
penentuan sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata
namun kurang proporsional pembagiannya.
4. Area Sampling
Area sampling
adalah teknik samping daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang
akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu
negara. teknik ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu pertama menentukan
sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah
itu secara sampling juga.
B) Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampel ini meliputi :
1. Sampling Sistematis
Sampling Sistematis yaitu teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi terdiri dari 100 orang, semua anggota diberi nomor urut, dan
pengambilan sampel dilkukan dengan mengambil nomor ganjil saja, atau genap
saja, atau kelipatan nomor-nomor tertentu.
2. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik sampling yang
menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai
jumlah kuota (jatah) yang diinginkan.
3. Sampling Aksidental (Incidential)
Merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan
atau siapa saja yang kebetulan (incidential) bertemu dengan peneliti yang
dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan
sampel.
4. Purposive Sampling
Purposive sampling merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah sampel yang mewakili jumlah
populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
6. Snowball Sampling
Snowball samplilng adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula mulai jumlah yang terkecil, kemudian membesar. Penarikan sample pola
ini dilakukan dengan menentukan sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan
berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan
informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample semakin
besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.
Unit Analisis terdiri dari:
1. Individu
2. Kelompok
3. Organisasi
4. Institusi
Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel
terdiri dari variabel independen dan dependen.
a. Variabel
Independen. Sering juga disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent atau variabel bebas. Variabel
bebas yaitu merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam SEM
(Structural Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural) variabel
independen disebut sebagai variabel eksogen.
b. Variabel
Dependen. Sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau
variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling/Pemodelan Persamaan Struktural) variabel independen disebut
sebagai variabel indogen.
Penelitian kuantitatif :
1. Kolerasional = kuatnya hubungan antar variabel yang
diteliti
ü
Kunci katanya
adalah “hubungan”.
ü
Perhitungan
: menggunakan kolerasi regresi.
ü
Variabel
yang digunakan : x (variabel bebas), y (variabel terikat)
2. Kausal = meramalkan pengaruh tiap variabel
dengan variabel lainnya.
ü
Kata
kuncinya adalah kata “pengaruh”.
ü
Perhitungan
: menggunakan path analysis.
ü
Variabel
yang digunakan : x (variabel bebas), xn (variabel terikat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar